Sheldon Adelson Pintar Dan Terampil Berkenaan Poker

Segi I Sheldon Adelson adalah pelaku bisnis yang betul-betul sukses dan pemurah hati. Kami tumbuh di lingkungan yang serupa di Boston. Dia beberapa tahun makin muda dari saya. Seingat saya, Sheldon adalah seorang praremaja yang usaha keras dan serius yang rukun dengan anak-anak lain.
Sepanjang saat depresi itu, kami terima bukti bila keluarga kami miskin; dan kami usaha keras jadi sukses di kehidupan. Adelson sukses melewati khayalan siapa . Prestasinya menakjubkan! Tapi tidak ada dari kita yang sempurna – dan Sheldon pun tidak.
Seperti d ikutip Brian Pempus dalam majalah Card Player edisi 12 Oktober, Adelson melihat permainan poker untuk permainan judi, terutama mempercayakan keberuntungan untuk menang. Dia terus-terang dalam ketidaksetujuannya dengan pemain poker yang jaga kemenangan sebagian besar adalah persoalan keterampilan.
Adelson menjelaskan: “Mereka menerangkan bila poker adalah permainan keterampilan… Saya tidak memahami bagaimana keterampilan dapat diterapkan pada beberapa orang yang mengocak setumpukan kartu dan dengan random memberikannya pada Anda. Anda tidak memiliki kendalian atasnya. Bisakah seorang membentak dan bisakah seorang merencanakan taruhan lebih baik dibandingkan seorang? Ya, tapi itu tidak menjadikan poker permainan keterampilan. “Adelson terima bila keterampilan mainkan peran, tetapi hanya “peran yang dapat dihiraukan,” katanya. Di sanalah kita berbeda.
Ya, ada keterampilan dan keberuntungan (kesempatan) yang terjerat saat bermain games poker. Mengenai hal itu, Adelson dan saya setuju; tetapi keterampilan mainkan peran penting – bukan dihiraukan -. Anda harus memperoleh keterampilan yang diperlukan jadi juara saat Anda bersaing dengan seorang yang kurang terampil. Dengan keterampilan, keberuntungan menjadi kurang penting.
Pada Adelson, dan mereka yang setuju dengannya, saya akan menunjukkan bila keterampilan penting untuk keberhasilan dalam semua usaha – olahraga, praktek kedokteran atau kedokteran gigi, menulis, bertindak, mengajarkan, mengebor minyak, melakukan investasi dalam real estat, jalankan bisnis, dan bermain poker. Semakin besar keterampilan esensial yang didapatkan, semakin besar keberhasilan. Itu pemicunya sebagian orang sukses berusaha untuk memperoleh pendidikan yang cocok dan terus latihan dan belajar sepanjang hidup mereka – tambahkan tingkat keterampilan mereka. Berpikir berkenaan tersebut.
Pada Adelson, saya akan bertanya: Apa Anda kenali laporan mass media Mark Twain berkenaan persidangan juri pada beberapa kumpulan pria yang telah ditangkap karena memainkan permainan kartu yang misalnya dengan poker? Itu kembali lagi ke tahun 1870 di Kentucky. Dewan juri khusus diambil, termasuk sebagian orang gereja yang betul-betul disegani yang (seperti Adelson) datang ke ruang sidang yakin permainan itu satu diantaranya peluang – dan bukan permainan “sains” – yaitu keterampilan. Saat sebelum persidangan selesai, juri khusus dengan suara bulat menjelaskan itu permainan keterampilan. Saya setuju.
Dan, akhir-akhir ini, seperti yang dikatakan dalam artikel Card Player, pada tahun 2012 pengadilan federasi menjelaskan poker adalah permainan keterampilan. Simpulan itu diperkuat oleh bukti bila seorang dapat mencari nafkah dari poker – tidak sama games casino lainnya di mana kesempatannya condong berikan support rumah. Ketentuan pengadilan federasi, berdasarkan pada analisis juta-an tangan poker online: “Keterampilan dapat pimpin elemen peluang.”
Untuk memberi kepercayaan sebagian orang seperti Adelson, penting untuk menjelaskan mengapa poker sebenarnya adalah permainan keterampilan. Semakin terampil Anda, semakin kemungkinan Anda menjadi juara. Keterampilan poker dapat dipertingkat. Dalam dua persoalan seterusnya, saya akan melebarkan tesis ini, termasuk model matematika, yang menghubungkan keberuntungan dan keterampilan; dan strategi dan taktik yang penting dipertingkat oleh pemain poker yang pandai (betul-betul terampil) untuk pastikan kesuksesan dalam masa panjang – seperti pelaku bisnis yang berhasil sukses seperti Sheldon Adelson.